Si Kembar Kena Flu Singapura

Si kembar habis sakit, mamak sedih. Mau cerita tentang sakitnya si kembar. Siapa tau ada yang ngalamin juga. Senang bisa berbagi pengalaman dan semoga bermanfaat.

Sejak tanggal 27 Agustus 2017 dini hari badan Krishna mulai panas, sekitar jam 6 pagi mulai saya beri parasetamol. Mungkin dia mau numbuh gigi kata saya ke suami, karena di gusinya keliatan merah dan bengkak. Pagi harinya dia mulai agak rewel, mau maem, mau maen tapi cepet capek keliatannya. Sore hari panas lagi, suhu badannya sampai 39,3 C. Malam sekitar jam 8 mulai keluar bintik2 merah di telapak kaki. Suami saya curiga Krishna kena Flu Singapura. Saya bilang, ke dokter saja dulu, daripada ngira-ngira. Akhirnya nelpon Klinik Vidyan dan ada dokter anak tapi bukan dokter Romy, yang jaga dokter pengganti. ya sudah gpp, yang penting dapat penanganan dulu pikir saya. Malam itu juga Krishna diperiksa dan Rama juga ikut ke dokter tapi dia baik-baik saja, ga ada tanda-tanda ketularan.

Menurut dokter ( namanya dokter Dwi ), Krishna tertular virus, tapi dia ngga bisa bilang ini Flu Singapura karena biasanya Flu Singapura baru ketahuan hari ke 2 atau ke 3. Kami pulang dengan membawa obat puyer, antivirus ( saya lupa merknya ),  dan salep buat dioles ke sariawannya. Malam harinya Krishna ga nyaman tidurnya, kasian juga, mau nenen juga agak susah, mungkin sakit karena sariawan di lidahnya itu. Besoknya, tanggal 28 Agustus 2017 saya harus pergi kerja, itupun saya terlambat lebih dari 1 jam karena Krishna bener-bener rewel dan harus ngajak Rama ke rumah orang tua saya ( niatnya supaya ngga ketularan ).

Sebelum nitip Rama, badannya sudah mulai panas, saya kasi parasetamol saja, sebenarnya udah ada feeling dia tertular, tapi tetap antisipasi saya titip dulu. Saya berangkat kerja seperti biasa ngerjain tugas kantor sampai beres, dan jam 12 an suami nelpon, bilang kalau Krishna ngga mau makan, ngga mau minum, dan nangis terus. Di telpon saya denger Krishna nangis. Ya ampun, di saat seperti itu ibu mana yang ngga bingung. Saya bilang ke suami, buat ngajak Krishna ke dokter kalau memungkinkan. Tapi suami saya nyuruh saya pulang saja, karena dia juga bingung kalau sendirian. Akhirnya saya pulang dan ijin ke atasan.

Sampai rumah, Krishna udah keliatan tenang lagi nonton video dan saya liat air liurnya menetes sampai dipakein bib ( lap iler ) yang juga jadi basah. Kasian sekali liatnya, saya coba kasi nenen, dia mau, suami saya aga lega. Kami akhirnya memutuskan untuk kembali ke dokter. Di kulitnya mulai muncul bintik-bintik merah.

flu-singapura

Kurang lebih penampakannya mirip ini. ( Sumber : https://mediskus.com/penyakit/flu-singapura

Setelah diperiksa dokter Romy, dokter mengatakan Krishna terkena Flu Singapura. Sayang langsung nanya, gimana caranya supaya Rama tidak tertular, menurut dokter sebisa mungkin kurangi kontak keduanya ( bingung kan gmana caranya? wong nenennya aja barengan). Dokter cuma nambahin obat Imunped ( vit C dan Zinc ) dan salep untuk bintik-bintiknya ( saya lupa merknya ).  Obat lain diteruskan saja kata dokter. Nah,,, ternyata bener feeling bapak kembar.

Sepulang dari dokter kami langsung jemput Rama ( saya udah ngga mikir urusan kantor lagi, maafkan saya Indonesia ). Pas masuk rumah, saya liat Rama lagi digendong kakeknya, dia mulai nangis pas liat saya dan beneran donk, air liurnya keliatan menetes juga, badannya panas ( Hati mamak tambah sedih anak-anak ku sayang ). Rama juga udah ketularan virus ini. Malam itu juga Rama jadi rewel seperti Krishna kemarin dan susah banget mau nenen, syukurlah Krishna sudah agak tenang dia sudah bisa tidur ga seperti malam sebelumnya. Sekarang giliran Rama yang rewel, tiap mau nenen dia nangis karena mungkin sakit di mulutnya. Dia sampai mukul-mukul saya, mungkin kesel karena nggak bisa mimik padahal haus. Rama juga minum obat yang sama dengan Krishna. Pagi harinya dia mulai agak nyaman setelah saya beri obat kedua kalinya sekitar jam 5 pagi.

Dan syukurlah sore harinya mereka sudah bisa main lagi walaupun belum benar-benar pulih. Setidaknya sudah tidak rewel lagi. PR nya mamak kembar sekarang adalah Krishna yang ngga mau maem bubur dan sejenisnya ( lagi muter otak buat menu makannya). Maunya maem es krim dan puding saja. Tetapi Rama, syukur banget ngga masalah maemnya, tetap mau maem walaupun tidak selahap biasanya.

Mama love you both sayang-sayang gantengku. Husssss husss jauh-jauh sana penyakit.

Tinggalkan komentar